Rabu, 18 Maret 2015

Teori Kui


Okay minna berikut adalah teori tentang Kuina, segera simak ya !!
Kuina, begitu banyak murid laki-laki dojo yang ia kalahkan, mereka menjadi membenci serta merendahkannya hanya karena ia seorang perempuan. Dan mereka bilang bahwa dia tidak bisa menjadi lebih kuat karena perempuan tidak ditakdirkan untuk menjadi kuat. Meski ia tampak tak menghiraukan hal itu, namu didalam hatinya dia sangat ketakutan karena dia bukanlah seorang laki-laki dan tidak akan bisa menjadi pendekar pedang yang tangguh. Dengan memendam pemikiran ini ia masih berusaha untuk membuktikan bahwa mereka itu salah. Jadi dia berkonsentrasi belajar dan berlatih.
Setelah membaca dan mendengar cerita dari ayahnya bahwa Wado Ichimonji bukanlah satu-satunya dari 21 pedang terhebat di dunia, sama halnya dengan para pendekar pedang yang hebat di luar sana yang mempunyai rahasia atau dapat dikatakan kekuatan magic. Hal ini menarik perhatian Kuina sehingga pada suatu hari setelah latihan intensif ia menggunakan waktu istirahatnya untuk membaca tentang  pedang yang sangat ia sukai berdasarkan cerita ayahnya. Tapi ada sebuah buku khusus yang ia baca berkelanjutan yang mana itu adalah buku cerita rakyat tua. Saat itu dia senang membacanya karena dia pikir di buku itu terdapat gambar2 yang bagus dan menceritakan tentang bagaiman pembuatan 21 pedang terhebat di dunia dan telah digunakan pada peperangan kuno yang digunakan oleh para pendekar pedang hebat yang berbeda. Cerita yang dibaca Kuina juga menyebutkan bahwa “istri pendekar pedang yang memiliki Wado Ichimonji sakit parah dan tidak mungkin memiliki keturunan.  Setelah mengetahui hal ini dan pengobatan terhebat di dunia pun tak dapat menyembuhkannya. Akhirnya ia membunuh istrinya sendiri dengan harapan pedang yang ditempa secara khusus ini akan menjadi jiwa istrinya, sehingga ia dapat berada di sisi istrinya selamanya”. Akhir cerita itu mengatakan bahwa ketika pendekar pedang itu mati, maka pendekar pedang berikutnya yang memiliki Wado Ichimonji akan tenang karena jiwa istrinya akan ikut pergi bersamanya.
Tak lama setelah membaca cerita ini, Zoro datang ke dojo dan ingin menantangnya.  Disana Zoro dan Kuina menjadi rival dan secara diam2 dia menjadi bahagia terhadap Zoro karena dialah satu-satunya laki-laki yang tidak memperhatikan pertarungan melawan perempuan namun untuk menjadi pendekar pedang terkuat. Selama pertarungan dan latihan yang mereka jalani setiap hari, dia menyadari perkembangan sangat cepat pada Zoro dan kekuatannya yang semakin meningkat. Pada pertarungan terakhir dia memberitahukan kepada Zoro tentang ketakutannya menjadi seorang pendekar pedang perampuan. Setelah mendengar hal itu, Zoro mengatakan bahwa ia tidak peduli kalau Kuina adalah seorang perempuan. Itu memberinya sedikit harapan, namun pada akhirnya tidak ada perubahan yang berarti pada kondisi mentalnya.
Akhirnya dia semakin takut bahwa satu-satunya teman yang benar-benar menerimanya apa adanya akan meninggalkannya suatu hari nanti karena perbedaan kekuatan yang tak mungkin diungkiri.  Kuina menyayat pergelangan tangannya dengan Wado Ichimonji dan berjalan perlahan menuju tempat peristirahatan Zoro. Karena ia kehilangan banyak darah ia menjadi sangat lemah dan tak kuat lagi untuk berjalan dan dia pun terjatuh dari tangga.  Kuina yang bingung dan tahu dimana ia berada, tempat itu sangat gelap tanpa sedikitpun cahaya dan tak ada seorangpun untuk diajak bicara dan menangisi tentang apa yang telah ia perbuat adalah kecelakaan.
Setelah beberapa minggu ada seseorang yang menghunuskan pedang dan dia melihat itu adalah Zoro. Dia sangat bahagia karena sekarang dia akan berada disisi Zoro dan menyaksikannya menjadi Pendekar Pedang terhebat di dunia yang mana dia tahu itu akan terjadi. Pada saat dia melihat Zoro kembali dari pertarungan dengan luka yang parah dia akan memberikan kekuatannya untuk menyembuhkan Zoro. Itulah mengapa Zoro dengan anehnya sembuh setelah dia tidur. Dan setelah pertarungan yang hebat Zoro selalu berkata “aku butuh tidur” dan saat bangun dia terlihat membaik. Kuina juga mungkin membantunya dalam pertarungan dengan membantunya untuk mengingat semua latihan yang ia jalani selama di Dojo dan juga memberikan kekuatannya pada saat pertarungan yang berat. Dia mungkin mencoba untuk memanggil Zoro namun karena kelemahannya dalam menentukan arah dia tidak bisa menemukan arah dari suara Kuina. Namun demikian ini 100% tidak masalah bagi Kuina karena dengan bisa menyaksikan Zoro menjadi pendekar pedang terhebat di dunia sudah lebih dari cukup baginya.na

0 komentar:

Posting Komentar